Dilansir dari situs halodoc.com Sesak dada adalah gangguan pernapasan yang ditandai dengan perasaan tidak bisa bernapas dengan nyaman. Hal ini bisa terjadi secara tiba-tiba atau kronis.
Gejala ini bisa berkisar dari ringan hingga berat, dan mungkin juga ada gejala lain yang menyertainya seperti mengi atau nyeri dada.
Penting untuk mengetahui kapan hal ini merupakan respons normal terhadap aktivitas fisik dan kapan hal tersebut dapat mengindikasikan masalah kesehatan yang mendasarinya.
Berikut gejala sesak napas yang umum terjadi:
Napas cepat atau dangkal.
Kesulitan mengatur napas.
Perasaan sesak di dada.
Menggunakan bahu dan otot di dada bagian atas untuk membantu bernapas.
Mengi.
Nyeri dada.
Batuk.
Kulit yang tampak pucat dan agak biru, terutama di sekitar mulut.
Perasaan cemas atau panik.
Kamu bisa merasakan gejala sesak napas di atas saat beraktivitas fisik. Misalnya, saat naik tangga, berlari, menanjak jalanan yang tinggi, dan lain-lain.
Dan hal itu bisa berkembang seiring berjalannya waktu, hingga kamu bisa mengalaminya bahkan saat sedang istirahat.
Namun tidak semua gangguan pernapasan tersebut berkembang perlahan seiring berjalannya waktu. Terkadang, sesak napas menyerang secara tiba-tiba, bahkan mungkin parah.
Gejala sesak napas yang akut biasanya juga disertai gejala berikut:
Demam dan batuk (bisa menjadi pertanda pneumonia).
Gatal, bengkak atau ruam (reaksi alergi).
Mengi (asma).
Nyeri di dada, penglihatan kabur dan sakit kepala ringan (serangan jantung).
Nyeri dada dan kaki bengkak, terutama setelah perjalanan jauh (emboli paru).
Sebaiknya jangan sepelekan sesak napas. Bila gangguan pernapasan tersebut bersifat sedang hingga parah dan terjadi secara tiba-tiba, terutama bila ada gejala yang menyertainya seperti nyeri dada, sakit kepala ringan, dan perubahan warna kulit.
Hal ini merupakan keadaan darurat medis yang perlu penanganan segera.